Jumat, 01 Mei 2015

Lirik Lagu Manatsu No Sounds Good

Sore Sob ^/\^ Kali ini saya mau Share Lirik Lagu JKT48 ~ MANATSU NO SOUNDS GOOD / MUSIM PANAS SOUNDS GOOD ~ Langsung aja sob ini dia Liriknya dibawah ini ^_^ Sambil melepas luaran baju renang kau Kau minta dioleskan sun oil di punggung lalu berbaring Perkataanmu yang menantang itu bagai semerbak aroma yang terasa manis Laut dan langit biru bagai tak bertepi Terasa sama seperti hubungan ini Meskipun cakrawala bertemu dan menyatu Ya saat ini engkau bagiku hanya adik kecil yang manja Musim Panas Sounds Good! Sambil membisikkannya Ke tahap yang berikutnya ku ingin lanjutkan kurikulum dari cinta Suara Ombak Sounds Good! Hati ini bergemuruh Aku ingin lebih serius dari tahun lalu Kamu yang sedang berjemur di pasir pantai Kau pun kutinggalkan dan pergi berenang seorang diri Setelah ciuman darimu yang tiba-tiba itu terasa sangatlah asin Pemandangan yang sedari tadi kulihat Bahkan udara rasanya telah berubah Langit dan lautan pun saling berhadapan Saling memperlihatkan kilauan biru yang dimilki mereka Tepi Pantai Good Job! Orang yang aku suka Selalu sedih terasa tak dapat terucap Kau ada terlalu dekat Pemicunya Good Job! Sekarang kubisa jujur Merentangkan tangan Inilah musim untuk mencinta! Musim Panas Sounds Good! Sambil membisikkannya Ke tahap yang berikutnya ku ingin lanjutkan kurikulum dari cinta Suara Ombak Sounds Good! Hati ini bergemuruh Aku ingin lebih serius dari tahun lalu Musim Panas Sounds Good! Ku menyukaimu Suara Ombak Sounds Good! Tersampaikan juga Tepi pantai Good Job! Kumenyukaimu Pemicunya Good Job! Waktunya sangat pas! Musim Panas Sounds Good!

Fakta Unik Tentang Shinta Naomi

Nama Lengkap : Shinta Naomi Nama Panggilan : Naomi T.L : 4 Juni 1994 Tinggi : 154 cm Horoskop : Gemini Golongan Darah : A Idol Group : JKT48 Pernah mengikuti Audisi JK48 Generasi Pertama tapi tidak lolos Ikut audisi JKT48 Generasi 2 beserta adiknya Sinka Juliani dan lolos ^_^ Agama Shinta ialah Islam Kalo dirumah nama panggilan Shinta Naomi itu (Shinta) Panggilan bagi Fans Shinta Naomi ialah Naomissions (saya yang mengusulkan hehe) Naomissions = Naomi + Misssions. Jadi para fans mempunyai misi dan visi tersendiri dalam mendukung Shinta Naomi Shinta naomi terpilih menjadi kapten Team KIII Klub kesukaan Chelsea - MU Suka makanan yang pedas Suka warna ungu Hobby main basket Tim kesukaannya adalah LA Lakers Naomi takut sama kucing Suka boneka babi dan sapi Naomi juga suka Lilo&Stitch Naomi suka shopping Oshi di AKB48 : Tomomi Itano Sekian Fakta Unik Shinta Naomi JKT48 ^^ Sampai Berjumpa Lagi

Jumat, 20 Maret 2015

The Past and The Future (part 1)


   

               > Tahun 2015, Jakarta

Di sore hari yang sejuk, terlihat beberapa anak perempuan sedang bermain-main di sebuah taman yang terletak di pinggiran kota. Mereka terlihat sangat bahagia dengan apa yang sedang mereka lakukan saat itu. ‘Tengggg’ terdengar suara menggema dari tiang yang berbenturan dengan sebuah bola seakan memecahkan damainya suasana.
            ‘Tuh kan, bolanya jadi hilang deh Ay!’ teriak salah seorang cewe yang terlihat terengah-engah karena sudah lelah berlari.
            ‘Bolanya masuk ke gedung tua itu lagi. Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus ambil bolanya!’ balas seseorang yang lain.
            ‘Ayanaaa!!! Kenapa kamu selalu bikin ulah sih??!!’ jawab cewe yg sedang duduk di sebuah kursi tua yang terletak di samping taman.
            ‘Aduh, maaf ya. Aku nggak sengaja hehehe.’  Seru Ayana.
Bola yang terlempar akibat berbenturan dengan tiang tadi masuk ke sebuah gedung tua yang telah lama ditinggalkan. Ayana menghampiri gerbang gedung tersebut dengan langkah berat. Diperhatikannya gedung itu dengan seksama. Disana terlihat tumpukan besi-besi tua yg menggunung di sudut gedung. Kondisi gedung tersebut sangat memprihatinkan. Kaca jendelanya pecah, atapnya juga banyak yang berlubang. Selain itu, banyaknya rumput liar yang tumbuh di halaman gedung seakan menambah kesan kotor sekaligus menyeramkan. Ayana terlihat enggan untuk memasuki halaman gedung tersebut, dihampirilah temannya yang sedang duduk di kursi tadi. ‘emmmm.... aku beneran harus masuk kesana?’
            ‘Yaiyalah, masa kita yang harus masuk ? kan yang jatuhin bolanya kamu’.
            ‘Kesana ?  ke gedung itu ?’.
            ‘Kagak, kamu ke rumah bu RT aja ikut ibu-ibu pkk! Yaiyalah kesana, orang bolanya masuk kesana’.
            ‘Tapi Bebyyy.... gedung itu serem, terus ini udah hampir magrib lagi’
            ‘Terus kenapa? Kamu takut? Dasar penakut hahahaha’.
            ‘Ih aku bukan penakut tau, Cuma agak merinding aja hehehe. Emmm... temenin ya?? Plisss’.
            ‘Temenin kamu? Kesana? Ogah ah, mending Aku dikejer bencong daripada harus masuk kesana. Aku sebenernya juga takut sih masuk kesana hehehehe’ seru beby sambil tertawa kecil.
            ‘Berani berbuat berani bertanggung jawab, iya gak Shan?’ cetus seorang anak yang menghampiri mereka ber dua.
            ‘Betul Betul Betul! Pantun yang bagus Bil! ’ jawab Shania yg terlihat lebih tinggi dari mereka bertiga.
            ‘Itu bukan Pantun yaelah, Kamu di sekolah ngapain aja sih? Sampai gak bisa bedain antara yang namanya pantun sama Pepatah?’ timbal Nabilah.
            ‘Ya gitu deh, hehehe’ seru Shania sambil tertawa kecil menahan malu.
            ‘ Lah, kok malah jadi debat gini sih? Jadi, ada yang mau temenin aku masuk kesana gak?’ tanya Ayana dengan sedikit memelas.
Ketiga temannya saling berpandangan. Dan dengan mantapnya mereka bertiga serempak menggelengkan kepalanya tanda menolak permintaan Ayana. ‘Huft, yaudah aku ambil sendiri aja’.  Dengan sedikit kecewa Ayana berjalan meninggalkan teman-temannya menuju ke gedung tua tersebut. Sedangkan temanya hanya tertawa kecil sembari memberi semangat melihat Ayana yang pasrah akan nasibnya tersebut.
            ‘Semangat Ay! Kamu pasti bisa!’ teriak Nabilah.
            ‘Ayana! GOGOGO!’ sahut Beby dan Shania secara bersamaan.


               >  Tahun 2035, Bawah Tanah kota Jakarta

Di sebuah Labolatorium, terlihat dua orang sedang sibuk mengoprasikan komputer. Mereka terlihat sangan serius dengan apa yang mereka perbuat. Tiba-tiba datang seseorang menghampiri mereka yang tidak lain adalah bos ke dua orang tadi.  Dia melihat-lihat sejenak ke arah layar LCD, kemudian bertanya kepada dua orang tadi. ‘Bagaimana? apa ada kemajuan?’.
           
            ‘Tidak bos, keadaan masih aman-aman saja’ jawab orang pertama
            ‘Anak ini belum menunjukkan sesuatu yang mencurigakan bos’ jawab orang ke dua
            ‘Pantau terus anak tersebut! Jangan sampai anak ini melakukan sesuatu yang dapat menggagalkan rencana kita! Paham?!’
            ‘Siap, Paham bos’ jawab ke dua orang tadi secara serempak.

Brakk!!! Tiba” terdengar suara benda jatuh dari ruangan lain yang letaknya bersebelahan dengan labolatorium tersebut.
           
            ‘Suara apa itu? Kalian berdua cepat periksa kesana!’ kata Bos tempat itu.
            ‘Baik bos’ kata mereka.

Kedua orang tersebut kemudian mengendap-endap ke ruang tempat asal suara tadi yang ternyata adalah sebuah gudang senjata. Salah seorang dari mereka kemudian berteriak. ‘hei, siapa disana?!!’
           
‘Kucing!!! Eh maksud saya meong.. meong..’ sahut seseorang yang ada di dalam gudang tersebut.
            ‘Oh kucing toh... ternyata kucing sob’.
            ‘Kucing yaa??? Berarti gudangnya aman-aman aja, cepat kita beritahu Bos’.

Disaat ke dua orang tersebut kembali ke tempat bos mereka berada, seseorang di dalam gudang tadi bergegas keluar meninggalkan tempat tersebut sembari membawa sesuatu di tangannya. ‘Itu penjaga tolol apa gimana sih? Mudah banget di boongin hahaha’ katanya dalam hati.

            ‘Bagaimana? Apa ada sesuatu yang mencurigakan?’ tanya bos mereka
            ‘Aman bos, ternyata cuma kucing’ kata salah satu dari mereka.
            ‘Kucing? Yakin cuma kucing? ’
            ‘Yakin bos. tadi waktu si Asep tanya, dia jawab kucing gitu’
            ‘Aduh! aku tau kalian bego, tapi begonya jangan kebangetan dong. Mana ada kucing bisa ngomong!!’ kata Bos mereka mulai geram.
            ‘Bener juga ya...’
            ‘Aku tak mau tau, kalian harus segera tangkap siapapun yang menyusup di tempat kita!! Sekarang!!!’
            ‘Bbaa... baa.. baik bos’ kata mereka seraya berlari kembali menuju gudang tadi.

Sesampai di gudang tersebut, mereka tidak menemukan satu orang pun disana. Mereka kemudian memeriksa ke dalam gudang apakah ada sesuatu yang hilang. Wajah ke dua orang tadi mendadak pucat setelah mereka tahu bahwa senjata terkuat yang ada di tempat itu telah dicuri.  Salah seorang dari mereka kemudian berlari ke labolatorium untuk memberitahu kabar yang sangat buruk ini ke bos mereka. ‘Boss!! Gawat bos!! Gawat!!’

            ‘Ada apa?’.
            ‘Light Booster Gear telah dicuri!!’
            ‘Apa??!!’
            ‘Light Booster Gear telah dicuri!!!’
            ‘Apa??!!’
            ‘Bos, situ tuli apa kagak sih? Saya teriak kaya gini masa gak denger?’
            ‘Apa?? Kamu ngatain saya tuli?’
            ‘Tii.. tidak bos (anjirr giliran dihina dia malah denger)’ kata penjaga tersebut dalam hati.
            ‘Sialan! Siapa yang berani-beraninya mencuri senjata rahasia kita! Kata bos.
            ‘Ya mana saya tau, kalo tau mah udah kita tangkep tadi’ jawab penjaga tersebut.
            ‘Hey! Siapa suruh kau jawab?!! Mau mati kau hah?!’
            ‘maa.. maaf bos’

Setelah mengetahui bahwa senjata terkuat mereka telah dicuri, Bos tempat itu segera mengumpulkan pasukan dan mempersiapkan armada tempur besar-besaran untuk mencari dan menangkap siapapun yang berani mencuri senjata mereka.


                    >  Tahun 2015, Jakarta

Dibukanya gerbang gedung itu oleh Ayana.  Dengan langkah pelan namun pasti, Ayana masuk ke halaman gedung tersebut. Dengan seksama Ayana melihat-lihat sekeliling halaman guna mencari bola yang hilang. Namun setelah sekian lama mencari,  usahanya tidak membuahkan hasil. Dia tetap tidak menemukan bola yg dicarinya. Yang terlihat hanyalah tumpukan besi-besi bekas, kayu serta pecahan kaca yang tersebar di seluruh halaman gedung. ‘Aduh, mana sih bolanya?’ kata ayana yang mulai gelisah. Rasa gelisahnya berangsur menghilang tatkala dia melihat  bola yang dicarinya berada di dalam gedung.
Ayana menghampiri pintu gedung tersebut. Ia berfikir sejenak, bagaimana mungkin bola yg terlempar tadi bisa masuk ke dalam gedung ini. Ketika ia hendak membuka pintu gedung itu, ia di kejutkan oleh suara teman-temannya.
           
            ‘Ay, kok lama sih?’ teriak Nabilah.
            ‘Lah,  kenapa kalian kesini? Katanya tadi takut?’.
            ‘Abis kamu lama sih. Kita kan jadi khawatir’ sahut Beby.
            ‘Bolanya udah ketemu belom?’ tanya Shania.
‘Udah, ini aku lagi mau ambil bolanya, tuh didalem san.....’ Ayana kaget karena bola yang dia lihat tadi tiba-tiba menghilang.
‘Mana?’ tanya Nabilah.
‘Kok hilang? Serius tadi bolanya ada disana kok’ kata Ayana tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.

Ayana segera membuka pintu gedung dan berjalan ke arah jatuhnya bola yang ia lihat tadi. Namun, sebelum ia sempat memeriksanya. Tiba-tiba ia dikagetkan oleh sebuah suara yang memanggilnya dari belakang.

            ‘Hey, mencari ini?’ kata sebuah sosok misterius yg tiba-tiba muncul di dalam gedung.
            ‘Itu bolaku! Kembalikan!’ seru Ayana.

Teman-teman Ayana yang mengetahui bahwa Ayana tidak sendirian di dalam gedung, segera bergegas menghampiri temannya tersebut. Mereka takut terjadi apa-apa dengan diri Ayana.

            ‘Siapa itu Ay?’ tanya Beby.
            ‘Gak tau, tapi yang pasti dia telah mencuri bola kita’ sahut Ayana.
            ‘wow wow wow.... mencuri sungguh kata yang kejam, aku tidak mencuri’ potong sosok misterius tadi.
            ‘Udah jangan banyak cakap, itu buktinya bola kita ada di tanganmu. Cepat kembalikan!’ kata Nabilah.
            ‘Wah, sepertinya kita memulai pertemuan ini dengan buruk ya. Baru datang udah dituduh mencuri hahahaha’ jawab sosok tadi sambil tertawa.
            ‘Kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu?’ kata Shania.
            ‘Santai santai... jangan keburu marah dulu, aku datang dengan baik-baik. Ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya....’

Belum sempat sosok tadi meneruskan kalimatnya, tiba-tiba ada sebuah tembakan yang melayang tepat ke arah mereka. Beruntung, tembakan itu meleset dari sasaran. Serentak mereka ber lima yang ada di dalam gedung mendadak kaget dengan apa yang barusan terjadi. ‘Sial, mereka datang terlalu cepat, Kalian semua, cepat berlindung!!!’ teriak sosok tadi kepada Ayana dan temannya. Ayana dan teman-temannya sangat kebingungan dengan apa yang telah terjadi. Mereka hanya diam, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

            ‘Sial, kenapa mereka cuma diam saja’ kata sosok tadi dalam hati.
            ‘Woy, kalian cepat berlindung!! Kalian mau mati apa?’ katanya melanjutkan.
            ‘Berlindung! Berlindung! Cepat berlindung!’ kata beby seakan tersadar.
            ‘Ayo kesana!’ seru Ayana kepada teman-temannya.

Ayana dan teman-temannya kemudian berlari ke arah sebuah sofa tua dan bersembunyi dibaliknya. Desingan peluru terdengar memenuhi ruangan gedung tersebut. Terlihat dari luar beberapa orang dengan senjata api menembaki mereka ber lima dengan brutal. Mereka terlihat seperti sekumpulan prajurit. Sosok tadi seperti tidak mau kalah membalas orang-orang tadi dengan senjata yang dimilikinya. Baku tembak antara merekapun tidak dapat terelakkan.

            ‘Sial, aku tidak bisa berlama-lama disini. Kalau aku sampai mati maka perjuanganku selama ini akan sia-sia’
            ‘Hey kalian, cepat ambil ini!’ kata sosok tadi sembari melempar beberapa mini pistol ke arah Ayana dan teman-temannya.
            ‘Apa ini?’ kata Ayana.
            ‘Macam pistol’ seru Nabilah.
            ‘Lucu ya bentuknya hihihi’ sahut Shania.
            ‘Yaelah malah ngerumpi, cepat kalian bantu aku. Tembaki mereka yang ada diluar kalau kalian masih ingin bernafas besok pagi’
            ‘Ini gimana ngegunainnya?’ tanya Beby
            ‘Tekan tombol shoot, setelah cukup daya arahkan ke arah musuh lalu tembak’ jawab sosok tadi.
            ‘Apa? gimana? gimana?’ jawab ke empat cewe tersebut serempak.
            ‘Good luck’ jawab  sosok tadi yang kemudian berdiri dan berlari ke arah datangnya serangan sambil terus menembak.

Sosok tadi berhasil mengenai 2 musuh dan kemudian bersembunyi di balik pilar. Musuh mereka semakin mendekat. Orang-orang yang menembaki mereka telah masuk ke dalam gedung. Sosok tadi hanya bisa berlindung di balik pilar sambil sesekali membalas tembakan musuhnya. Ayana beserta teman-temannya masih kebingungan bagaimana cara menggunakan senjata yang diberikan kepada mereka. ‘Aduh, gimana sih cara ngegunainnya?’ keluh Ayana.
            ‘Kalo gak salah sih, dia tadi bilang tekan tombol shoot. Tombol shootnya yang mana ya?’ kata Nabilah.
            ‘Mungkin yang ini, coba saja tekan’ jawab Shania sambil menunjuk ke sebuah tombol.
            ‘Hust, jangan asal tekan dong. Ntar kalo salah tekan terus benda ini meledak gimana? Kita bisa mati’. Sahut Beby.

Sementara ke 4 cewe tadi sedang menerka-nerka cara menggunakan senjata mereka, sosok tadi telah terkepung oleh musuh yang menyerang mereka. Terlihat para prajurit itu sudah mengelilingi pilar yang digunakan sosok tersebut untuk melindungi diri. ‘Hey, angkat tangan dan buang senjatamu!’ ancam salah satu prajurit. Karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh prajurit tersebut. ‘Hai kawan kalian terlihat tampan hari ini’ kata sosok tersebut sambil mengangkat tangan.
            ‘Sudah, tidak usah basa-basi lagi! Cepat katakan dimana kau sembunyikan senjata itu?’ kata prajurit tersebut sambil menodongkan senjatanya ke sosok tadi.
            ‘Senjata? Senjata apa? Aku tidak mengerti apa maksud kalian’
            ‘Kau jangan pura-pura bodoh! Kau mau mati sekarang hah?’.
            ‘Eits tunggu dulu, kita bisa bicarakan ini baik-baik. Kalian mau senjata? Oke akan aku berikan kalian senjata, kalian mau senjata apa? Pistol? Machine gun? Atau bazoka?’.
            ‘Sepertinya kita hanya buang-buang waktu dengan dia, cepat kita bunuh saja dia’ kata seorang prajurit kepada temannya.
            ‘Wait waitt... Stop stop...’ teriak sosok tadi mencoba menenangkan para prajurit tersebut.

Ketika Para prajurit tersebut hendak menekan pelatuk mereka, tiba-tiba para prajurit tadi berjatuhan ke tanah. Rupanya mereka mati tertembak peluru yang diarahkan ke arah mereka. ‘Yeah, dapat satu!’ teriak Nabilah.
            ‘Satu aja bangga, aku kena dua’ ledek Shania
            ‘Hust,kita sudah bunuh orang kok kalian malah bangga? Kita telah berdosa!! Kita telah berdosa!!’ kata beby.
            ‘Aduh Beb, kamu masih mikirin dosa bahkan disaat seperti ini? Kita tadi hampir aja mati tau’ jawab Ayana sambil menepuk jidatnya.
            ‘Rupanya kalian bisa juga mengoperasikan benda itu. Tidak buruk untuk seorang pemula hahaha’ kata sosok tadi menghampiri mereka.

Seakan tersadar sosok tadi sedang menghampiri mereka berempat, Ayana tiba-tiba mengarahkan pistolnya ke sosok tadi.

            ‘Stop disitu!’ teriak Ayana.
            ‘Wey, ada apa ini?’ kata sosok tersebut
            ‘Siapa kamu sebenarnya? Dan untuk apa kamu datang kemari?’.
            ‘Ay, kamu kenapa sih? Bukannya dia tadi sudah menolong kita? Kata Shania.
            ‘Tenang, kita bisa bicara baik-baik’ kata sosok tersebut.
            ‘Sudah cepat jawab!’ lanjut Ayana.
            ‘Oke oke jika kamu memaksa. Namaku Ivan datang dari tahun 2035, Alasanku kesini untuk menyelamatkanmu serta memperingatkanmu bahwa nyawamu berada dalam bahaya.’ Kata sosok tadi
            ‘Tahun 2035? Menyelamatkanku? Kau pasti bercanda, cepat katakan yang sebenarnya atau akan ada peluru yang bersarang dikepalamu!’ jawab Ayana tidak percaya.
            ‘Sudah ay sudah, turunkan pistolnya’ seru Beby mencoba menenangkan Ayana.
            ‘Aku berkata yang sejujurnya, sebaiknya kamu dengarkan temanmu dan turunkan senjatamu’.
            ‘Buktikan Omonganmu! Buktikan bahwa kamu benar-benar datang dari masa depan!’
            ‘Itu! Benda yang kamu pegang adalah salah satu buktinya, bukannya aneh melihat senjata seperti itu di jaman seperti ini? Melihat bentuknya saja kamu tidak percaya kan bahwa benda tersebut dapat diproduksi di tahun ini?’ kata Ivan mencoba menjelaskan.

Ayana melihat sejenak pistol yang dibawanya. Ia berfikir sejenak. ‘Memang, senjata seperti ini mutahil untuk diproduksi di masa sekarang. Mungkin orang ini benar, mungkin ia memang berkata jujur’ pikirnya. Setelah yakin bahwa orang yang berada di depannya bukanlah ancaman, Ayana segera menurunkan pistol yang dibawanya tersebut.

            ‘Akhirnya kamu percaya juga’ kata Ivan.
            ‘Mengenai masalah tadi, kamu bilang nyawaku dalam bahaya? Apa maksudmu yang sebenarnya? Tanya Ayana.
            ‘ Jadi sebenarnya.....’

Sebelum Ivan sempat meneruskan kalimatnya, tiba-tiba Nabilah terjatuh ke Tanah. Terlihat di bahunya banyak darah yang mengalir. Nabilah tertembak tepat di bahu sebelah kanan yang menyebabkan ia tak sadarkan diri. ‘Nabilahhh!!!!!’ teriak ke tiga cewe tersebut. Mereka bertiga menangis melihat temannya terluka parah.

            ‘Nabilah bangun!!!’ kata Shania.
            ‘Bil bangun bil, jangan tinggalin kita’ Ayana meneruskan.
            ‘Sial, siapa yang melakukan ini’ lanjut Ivan.

Ivan melihat ke sekitar ruang gedung, mencoba mencari pelaku penembakan yang terjadi terhadap Nabilah. Merasa tidak menemukan pelakunya, Ivan berkata kepada ke tiga cewe tersebut. ‘Cepat! Bawa wanita itu keluar dari sini! Disini tidak aman!’ teriak Ivan memperingatkan. Ayana dan Shania membopong Nabilah keluar dari gedung. Sedangkan Ivan masih berada di dalam gedung memeriksa ruangan mencoba menemukan siapa pelakunya. Setelah yakin bahwa di dalam gedung tidak ada siapa-siapa lagi, Ivan segera keluar menyusul Ayana dan Teman-temannya.
           
            ‘Cepat, bawa wanita itu masuk ke dalam Pesawatku! Kata Ivan
            ‘Pesawat? Pesawat apa? Disini tidak ada pesawat’ kata Shania.

Ivan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya dan melemparnya ke tanah. tiba-tiba kotak kecil tadi berubah bentuk menjadi sebuah pesawat. Ayana dan teman-temannya hanya bisa terperanga terhadap apa yang dilihatnya. ‘Sudah, jangan diam saja! Cepat masuk!’ kata Ivan.
            ‘Tunggu dulu, dimana Beby?’ kata Ayana.
            ‘Iya dimana Beby?’ lanjut Shania.
            ‘Beby? Siapa Beby? Tanya Ivan melanjutkan.
            ‘Itu temenku yang satu lagi’ jawab Ayana.
            ‘Kulihat kalian sedang kebingungan’ tiba-tiba terdengar suara dari atap gedung tua tersebut.

Terlihat seorang berbadan tinggi besar dengan jubah hitam dan topeng besi berdiri diatap gedung. Disampingnya terlihat sesosok gadis muda yang sedang pingsan dan tidak lain adalah Beby. Entah sejak kapan Beby bisa tertangkap oleh orang tersebut. Bahkan, sang penulis ceritapun tak tahu mengapa Beby bisa tertangkap.

            ‘Hey siapa kamu? Kembalikan Beby!!’ teriak Ayana kepada orang tersebut.
            ‘Zenta! Kenapa kamu kesini? Apa urusanmu dengan gadis itu?’ seru Ivan
            ‘Zenta??!!’ kata Ayana dan Shania secara bersamaan.
            ‘Jadi kamu kenal dengan orang itu?’ tanya Shania.
            ‘Yap, dia adalah penjahat yang paling kejam di tahun 2035 dan ia adalah musuh bebuyutanku’.
            ‘Weyy tidak usah menjelek-jelekanku di hadapan gadis-gadis cantik ini dong hahaha’ sahut Zenta sambil tertawa terbahak-bahak.
            ‘Sudah kebalikan saja gadis itu kepada kami, dia tidak ada urusurannya’ teriak Ivan
            ‘Gadis ini memang tidak ada urusannya, tapi kaulah urusanku kenapa aku datang kemari. Kalau kau ingin gadis ini kembali dengan keadaan hidup, maka temui aku di Monas besok. Dan pastikan bahwa kau datang sendirian’ kata Zenta.

Tiba-tiba munculah sebuah portal waktu di belakang Zenta. Dan dengan cepatnya ia menghilang masuk ke dalam portal tersebut. Dan dalam sekejap portal itu menghilang bersamaan dengan menghilangnya Zenta. Ayana dan Shania menangis mengetahui bahwa temannya telah diculik oleh orang asing dan teman yang lainnya berada dalam keadaan sekarat. 
            ‘Teman kalian berada di masa depan’ kata Ivan.
            ‘Masa depan?’ tanya Ayana.
            ‘Iya, masa depan. Kalau kalian ingin teman kalian kembali, kita harus kemasa depan’ lanjut Ivan menjelaskan.
            ‘Tapi, bagaimana dengan Nabilah?’ tanya Shania khawatir.
            ‘Tenang, kita rawat dulu dia dengan peralatan medis yang ada di pesawatku. Yang terpenting sekarang, kita harus cepat mengejar Zenta’.

Ayana, Shania, dan Ivan segera masuk ke dalam pesawat untuk merawat Nabilah. Ivan  kemudian menuju kokpit pesawat dan menekan tombol auto pilot guna membawa mereka ke masa depan. Tiba-tiba di depan pesawat muncul sebuah portal waktu dan pesawat mereka melesat masuk ke dalam portal tersebut.

             To Be Continued...
Created  By : Ivan Efrizal 
(@ivanefrizall)

Sabtu, 28 Februari 2015

Cinta Terhadap Sahabat Masa Kecil, (Final Part)

Ya liburan kali ini kami akan ke daerah gunung bromo,sesampai disana kami bertemu pasangan lelejosh(Michele Joshua)

“ah bro apa kabar??”sapa Joshua

“yo baik lu gmn kabarnya”ucapku

“baik bro oh iya kenalin cwe gue Michele”ucap Joshua

“oh andika”ucapku ke Michele

“Michele panggil aja lele”ucapnya

“kaya nama ikan aja lele”candaku

“-__-emang udh dari sononya bang”ucapnya

“iya deh ampun lele”ucapku

~penginapan~
Aku sekamar dengan Nabilah(tenang aja ada kaka sama adik aku kok),Andela sekamar dengan Adiknya Dito dan laksani sister,sedangkan yg pacaran aku pisahan takut terjadi hal yg tidak diinginkan Apri sekamar dengan Rezky,Four(Boma) dan pacar mereka dikamar berbeda

Malem ini dilalui seperti malam biasanya tanpa kesan apa pun

Keesokan hari

Kami sarapan direstoran penginapan semuanya hadir kecuali nabilah

“oi Dik pacar lu mane”ledek Apri

“pacar yg mane gue aja ngga punya pacar??? :/”ucapku

“hadeeh Nabilah kemana???”ucap Apri

“oh Nabilah dia katanya ngga enak badan”ucapku

“oh”ucap Apri

“btw gue kekamar dulu ya ngasih makanan buat siNabilah bye”ucapku

“cieeeeeeee so sweet amet Dika nih”ledek Boma

“seterah lu aja dah”ucapku

sesampainya dikamar hotel ada kakaku Sinka

“kak udh sana sarapan biar Nabilah aku yg ngurus”ucapku

“yaudah kaka makan dulu awas jgn ngalakuan apa” kasian tuh Nabilah demam”ucap ka Sinka

“santai aja ka”ucapku

Kakaku keluar dari kamar

“Bil bangun nih aku udh bawain makanan buat kamu aku suapin ya”ucapku

“ya Dik makasih”ucapnya

Aku menyuapin makanan kemulut Nabilah aku baru sadar kalau wajah nabilah itu sangatlah cantik.tak terasa nasi sepiring abis

“udh enakan bil???”tanyaku

“udh kok udh bisa keluar kamar nih”ucapnya

“yaudah aku gendong ya bil”ucapku

“seterah lu aja dik”ucapnya

Akupun menggendong nabilah keluar dari kamar kerestoran tempat kami berkumpul

“eh itu pasangan baru mau dateng”bisik firman

“iya lu udh siap kamera buat foto mereka momen rare nih”bisik boma

“udhlah”bisik rezky

Akhirnya foto kami berdua diambil

“sorry teman” kelamaan”ucapku

“ngga papa kok hari ini kalian berdua istirahat aja”ucap boma

“tapi gue mau ikut L”ucap nabilah

“ngga boleh bil kamu masih lemah”ucap andela

“iya kak,kakakan masih sakit”ucap Shania

Akhirnya kami berdua ngga kemana aku seharian jagain nabilah tentu saja ada kak sinka yg mengawasin

~keesokan harinya~

Hari ini nabilah udh enakan badan udh semangat seperti biasanya.kami akan ke pantai dipantai ada yg berenang,main wahana lain banyaklah

“hai kalian apa kabar”ucap seseorang

“oh desy baik des kamu gmn keadaannya”ucap rezky

“baik kok kalian ko ngga bilang mau ke sini???”Tanya dessy

“kan ngga tau des -__-“jawab apri

Dipantai aku memutuskan untuk berenang karena tidak pemanasan dulu akhirnya kaki kram dan aku hampir tenggalam untung saja nabilah sigap langsung menolongku

“aduh gmn nih dia kgk sadarkan diri”ucap nabilah khawatir

“ya kasih nafas buatan aja bil”ucap rezky

“ehh kok gue”ucap nabilah mukanya memerah

“udh lakuin aja”ucap boma

Akhirnya nabilah memberi nafas buatan buat aku dan aku pun sadarkan diri

“tadi siapa yg ngasih nafas buatan buat gue????”Tanya gue

“gue dik Cuma knp”jawab nabilah mukanya masih memerah

“oh makasih bil ^_^”ucapku

“iya sama””ucap nabilah

~hari pun berlalu

Setelah beberapa minggu didaerah gunung bromo akhir kesampaian ke gunungnya 3 hari sebelum pulang kerumah

Diperjalanan aku dan nabilah tersesat dihutan sampai malam dateng tetep saja kami ngga menemukan jalan keluar hari pun semakin malem

“brrrrr dingin brrr”ucapnya nabilah

“napa bil???”Tanyaku

“dingin dik”jawabnya

“owh dingin nih pake jaket gue aja kgk papa kok”ucapku

“beneran dik?”ucapnya

“iya”ucapku

Akhirnya kamipun tertidur

Keesokan harinya kami bertemu dgn tim sar mereka membawa kami ke tempat kami menginap

“nabilah,dika kalian ngga papakan”ucap kaka sambil nangis

“kami ngga papa kok ka”ucapku dan nabilah barengan

“bener” kalian ini pasangan jodoh”ucap apri

“mulai lg deh -_-“ucapku

Kegiatan hari ini selesai malemnya

“dik nih jaket lu makasih ya”ucap nabilah

“ya sama” bil “ucapku

“bil aku tidur duluan ya”ucapku

“ya dik”ucap nabilah

Aku pun tertidur
“kak boleh ngga aku nyiyum dika dipipi aja”ucap nabilah ke kakaku

“boleh sok kamu suka kan sama Dika”ucap kakaku

“iya ka”ucap nabilah

Akhirnya nabilah mencium pipiku sebenernya aku menyadarinya tekatku sudah bulat untuk menembaknya besok

~keesokan harinya

"haaaachi(cerita bersin :v)brrrr dingin"ucapku

"ya allah badan kamu panas dek"ucap kakaku sambil memegang dahiku

"ngga papa kak gue mau nembak nabilah hari ini jadi gue paksain ni badan"ucapku

"beneran kau dek ngga papa?"ucap kakaku

"iya kak brrr"ucapku

"yaudah"ucap kakaku"

“bil bisa ikut gue ngga??”tanyaku

“kemana dik”jawabnya

“udh ikut aja”ucapku

Kami berdua pun pergi dari rombongan

“tuh anak berdua mau ngapain??”ucap rezky

“itu siDika mau nembak nabilah didekat pantai”ucap kakaku

“hah nembak mati dong nabilanya kasihan kak”ucap firman

“maksudnya ka dika menyatakan cintanya ke ka nabilah,kak”ucap adikku

~dipinggir pantai

“bil boleh jujur ngga”ucapku

“apa dik?”Tanyanya

“mau ngga kamu jadi pacarku bil aku udh tau pas kamu memeluk aku dgn erat pas kita naik sepeda bareng”ucapku panjang lebar

“gue ngga bisa jadi pacar kamu dik”ucap nabilah

“kenapa bil”ucapku kaget

“gue ngga bisa jadi pacar kamu tapi gue bisa jadi pendamping kamu dimasa depan aja”ucap nabilah

“serius bil”ucapku ngga percaya

“iya dik”ucapnya

“asikkkkk”ucapku semangat

"beb gue ngantuk *zzzz"ucapku sambil tidur

The End

Created by: @Andika_mufid

Cinta Terhadap Sahabat Masa Kecil, Part3


Ternyata yg memanggilku si Andela,sepupuku yg dari solo

“Lah Andela ngapain disekolah gue?”tanyaku kebingungan

“Aku udh bosen disolo enakan sama kamu dik dijakarta”jawabnya dengan logat solonya

“owh dikelas apa kamu?”tanyaku lagi

“dikelas 2A dik”jawabnya lagi dgn logat solonya lg

“siapa dik?”Tanya nabilah
“owh ini sodara gue dari solo”jawabku

“iya salam kenal namaku Andela Yuwono”kata andela

“owh nama gue nabilah ratna ayu azalia lu bisa manggil gue nabilah atau ayu seterah”ucap nabilah logat betawinya keluar

Teng Tong bel masuk berbunyi

~dikelas~

Bu Sekar walikelasku hari ini membawa 2 murid baru Andela sama 1 lg yg blm kukenal
“Ya Selamat pagi anak””sapa bu sekar

“pagi buuuuuuuuu”jawab kami serentak

“ya hari ini kita kedatangan 2 murid baru ya silakan kalian memperkenalkan diri kalian masing””ucap bu sekar

“Hai namaku Andela Yuwono biasa dipanggil andela aku dari solo salam kenal”ucap andela

“Andelaaaaa”jawab semua cowo dikelas kecuali aku

“Hai namaku Maria Genoveva Natalia Desy Purnama Sari Gunawan dari namaku yg panjang kalian bisa panggil aku desy aja salam kenal”ucap siswi baru,desy

“ya silakan kalian cari tempat duduk masing””kata bu Sekar

Andela duduk disebelah mejaku dan Desy duduk sebangku dgn rezky

~Jam istirahat~

“dik kekantin yuk”ajak andela

“yuk oh iya sama nabilah ya”ucapku

“iyadeh”ucapnya
“Bil kekantin yuk”ajakku

“yuk”ucapnya

~dikantin~

“bu pesen nasi ayam 3 ya”ucapku

“yah dik piring Cuma 2 ngga papa”ucap bu kantin

“yaudah ngga papa bu”ucapku

Aku membawa 2 piring

“nih del nasi ayamnya”ucapku sambil nyedorkan nasi ayam

“lah dik punya ague mana???”ucapnya nabilah

“piring Cuma 2 jadi kita makan sepiring berdua ngga papakan”ucapku

“haaaaaaaaaah yaudah deh kalau ngga ada lagi”ucap nabilah mukanya memerah

“Makasih ya allah bisa sepiring berdua ama Dika >_<”batin nabilah

Ketika lg makan seluruh mata tertuju padaku sama nabilah

“cieeeeeeeeee ngga dapet ka viny nabilah diembat”suara yg kukenal

“lu lagi ky bikin gue kaget aje”ucapku

“lah kok lagi gue aja baru muncul dik -_- oh iya andela kok ada disini Cuma ada hubungan apa ama Dika???”ucap rezky

“hai rez aku sama Dika sepupuan”ucap andela

“hai boleh gabung ngga??”ucap desy

“boleh””ucap rezky semangat

~jam istirahat pun selesai~

“oh udh masuk tuh ayo bil masuk”ucapku kepada nabilah sambil mengandeng nabilah

“ehhhh”ucap nabilah kaget

Akhirnya waktu sekolah udh selesai pembagian rapot sebentar lg jadi ngga sabar nih sedang asik” mikirin liburan ada telepon masuk pas aku liat itu dari kak viny

“iya kak ada apa???”tanyaku

“oh iya dik bisa ngga besok malem ke Fx sudirman”ucap ka viny

“oh bisa Cuma ada apa ya???”tanyaku lagi

“ngga ada apa” kok jgn lupa besok malem ya”ucap ka viny

“tapi ka…”ucapanku blm selesai udh ditutup duluan teleponnya

Sejak tadi ditelepon aku jadi penasaran kak viny mau apa ya???

Sedang asik” ngelamun ada telepon lagi ku kira itu dari ka viny tertanya dari nabilah

“oi dik bsk ada acara ngga”ucapnya ditelepon

“ngga ada sih Cuma ada apa ya”ucapku

“udh bsk gue tunggu di Fx”ucapnya sebelum menutup telepon

Malem ini aku bingung mau berangkat sama siapa bsk

~keesokan hari

Hari aku memutuskan untuk berangkat sama kak viny setelah ku beritahu nabilah

~diFx

“kak mau ngomongin apa ya??”tanyaku

“bnr dik kamu suka sama kaka”ucapnya sambil memasang muka serius

Aku terdiam membeku ketika kak viny kata” itu keluar dari mulutnya kak viny

“Sayang udh belum cepatan donk”suara laki” yg aku kenal

Pas ku tengok benar itu sirezky apa mungkin kak viny udh jadian sama sirezky

“bentar sayang”jawab kak viny ke rezky

“eh ada Dika sorry bro gue dapet kak viny duluan”ucap rezky sedikit bersalah

“ngga papa kok demi sahabat gue rela kok ky ^_^”ucapku

“sip kalau begitu gue ama kak viny duluan ya”ucapnya sambil merangkul kak viny

“ya”ucapku

Nabilah dating lihatku berlinang air mata karena ditinggalkan kak viny dia dating kearah ku

“eh lukan cwo kenapa nangis Cuma gara” cwe ^_^”ucapnya sambil memberikan sampu tangannya yg bergambar kelinci

“eh sorry bil gue emang cengeng ya gara” cwe gue nangis ^_^ oh iya lu dateng sama siapa ”ucapku sambil ngambil sapu tangannya nabilah

“oh gue dateng ama sireyno ama angel katanya sekalian mereka pacaran udh lu tenang aja masih ada gue reyno ama angel”ucapnya sambil memelukku

Aku membelas pelukan nabilah

“makasih ya bil ^_^”ucapku

“tak masalah kok ganteng”ucapnya

“eh maksudnya bro”ucapnya lagi sambil salting

Akhirnya liburan tiba lumayan nilainya bagus” aku tahun ini aku dan sepupu dan para temen sekelas akan ke……

*To Be Continue

Created By : @andika_mufid

Special Content

Template by:

Free Blog Templates